How to Build a Successful Family Business?

By: Master Coach Margetty Herwin

Apa itu Bisnis Keluarga? 

Sebuah bisnis yang dimiliki secara aktif dan/atau dikelola oleh lebih dari satu anggota dari keluarga yang sama. Artinya bisnis keluarga dimiliki oleh sebuah keluarga atau sekelompok orang dalam sebuah keluarga, bisa dikelola oleh keluarga tersebut atau professional.

Yang melatar belakangi membangun bisnis keluarga adalah:

1. Kebersamaan dari nilai-nilai keluarga. Dengan memiliki kultur budaya di keluarga yang sama akan mempermudah untuk membangun sebuah usaha bersama yang akan memakmurkan semua orang di anggota keluarga tersebut.

2. Keahlian turun temurun terhadap Produk atau Jasa. Biasanya ciri bisnis keluarga itu unik. Bisnisnya sangat berbeda dan punya kekhususan dengan yang dibuat oleh orang lain di bisnis yang sejenis. Karena menjaga originalitas dan kerahasiaan bisnis untuk dapat survive dan punya kekhususan, oleh karena itu mereka hanya mau dikelola dan dikembangkan antara keluarga dekat saja.

3. Meningkatkan Taraf Hidup Keluarga. Keinginan untuk mendapatkan rezeki yang lebih baik di kalangan keluarga dan ingin berusaha meningkatkan taraf hidup yang lebih baik juga menjadi salah satu hal yang juga dijadikan alas an dalam membangun bisnis keluarga.Plus Minus bisnis yang dikelola oleh keluarga:

Plus:

  1. Lebih mudah untuk menyatukan Value secara bersama karena sudah memiliki Value yang sama dalam sebuah keluarga.
  2. Secara modal kerja dapat dibuat dan diatur secara kekeluargaan dan diatur secara sederhana.
  3. Tidak dibutuhkan prosedur penerimaan pegawai yang terlalu rumit.
  4. Sistem upah dan penggajian yang dikelola secara sederhana dan berdasarkan kesepakatan keluarga.

Minus:

  1. Tidak jelasnya Career Path di dalam struktur organisasi perusahaan.
  2. Pengambil keputusan selalu dilakukan oleh anggota keluarga yang Dominan, jarang sekali punya aturan pengambilan keputusan yang jelas.
  3. Value bisnis yang selalu campur aduk dengan value keluarga, sehingga susah untuk bersikap professional dalam bisnis keluarga
  4. Terlalu banyak arahan dari beberapa orang di keluarga yang merasa sangat mengetahui kondisi bisnis yang dijalani, artinya Hirarki tanggung jawab agak kacau.
  5. Pemimpin biasanya dari keluarga yang terkadang belum tentu menguasai bidangnya secara benar.
  6. Menghambat para professional di dalam perusahaan untuk mengembangkan potensinya menjadi yang lebih baik.
  7. Cenderung lingkungan kerja nyaman, dikarenakan target terkadang tidak menjadi hal yang penting.

Dilihat dari sisi budaya perusahaan tidak ada jaminan antara Bisnis Keluarga dengan bisnis yang dikelola secara Profesional akan berhasil sangat sukses. Karena banyak juga saat ini bisnis keluarga yang sudah menjadi professional dan tetap menjadi baik dan jauh lebih sukses.

Dan banyak juga bisnis keluarga yang dikelola oleh keluarga juga bisa memiliki budaya perusahaan yang baik dan sangat professional. Jadi sebenarnya membangun budaya perusahaan yang baik dan didukung oleh semua orang yang ada di dalam perusahaan, yang sangat menunjang perusahaan tersebut menjadi besar dan tumbuh secara professional.

Kalau Tim Keluarga yang mengelola bisnis tersebut tidak mau terbuka dan belajar tentang bagaimana sebuah bisnis modern dibangun, maka jelas bisnis keluarga tersebut tidak akan berkembang. Tapi tidak ada jaminan juga dikelola oleh Profesional bisnis akan berkembang. Jadi kuncinya adalah bagaimana menyikapi perkembangan bisnis dan selalu berinovasi untuk bisnis tetap bersaing. Pola tersebutlah yang membuat sebuah bisnis akan tetap tumbuh menjadi lebih baik.

Sebenarnya yang membuat ketidakpercayaan tersebut timbul dikarenakan bisnis keluarga tidak dibangun secara sistematis untuk professional, sehingga mereka takut dibohongi atau ditipu oleh orang professional yang mereka anggap lebih pintar dari mereka.

Namun jika mereka mau belajar dan minta bantuan seorang coach untuk membuat bisnisnya lebih tersistem dan teratur, mereka akan mengerti step by step membangunnya dan akan dengan mudah memberi kepercayaan kepada professional untuk mengatur hal-hal yang lebih kritikal di bisnisnya.

Pengalaman saya dalam mengcoaching kendala yang sering dihadapi dalam mendampingi family bisnis adalah:

  1. Untuk turun kepada generasi berikutnya mengalami Gap secara keilmuan dan leadership, karena kurangnya transfer ilmu dan kemampuan yang tersistemasi.
  2. Jika perusahaan sudah semakin besar, perlu waktu untuk melatih sikap professional di kalangan para leaders yang selama ini tumbuh dengan value kekeluargaan.
  3. Mengalignkan Value keluarga di dalam bisnis sehingga tidak tumpang tindih dengan value bisnis. (contohnya jika Adik yang paling kecil memimpin bisnis, cenderung kakaknya mudah mensabotase, karena menggunakan value keluarga dalam bisnis)
  4. Di team kerja di perusahaan banyak terjadi dualism kepemimpinan sehingga mereka sulit juga untuk ambil keputusan.

Cara hebat mengelola bisnis keluarga:

  1. Selaraskan Value di dalam keluarga
  2. Buat Visi, Misi yang jelas
  3. Tetapkan Goals yang terukur untuk periode pertumbuhan yang disepakati
  4. Buat Struktur dan hirarki organisasi yang jelas.
  5. Buat Job Description dan KPI yang jelas, agar semua orang di dalam perusahaan dapat terukur kinerjanya.
  6. Buat Management System dan Bagaimana system tersebut di sosialisasikan dan dijalankan

Semua hal tersebut akan dibangun di Coaching Program yang saya lakukan secara bertahap, dengan mengutamakan perubahan Habit dan cara kerja yang lebih baik di antara anggota perusahaan Kebersamaan dan keselarasan Value menjadi yang utama. Serta didukung oleh rasa percaya dan melakukan tahapan yang saya jelaskan di atas.  Jika ingin mendapatkan keterangan jelas silahkan hubungi SBCF Admin di WA 08121145540

Great Success

2 Comments

Leave a Reply

Open chat
1
Coach Admin Support
Salam Sukses Sejahtera,...!
Apa hal yang kami dapat bantu?

Silakan Klik untuk Live Chat Via WA dengan Business Development kami,...!