Strategi Membangun Value Proposition Usaha Anda

Bagaimana Membangun Value Proposition Usaha Anda

Dalam dunia bisnis yang semakin kompetitif dan penuh perubahan, banyak pelaku usaha – khususnya UMKM – masih terjebak pada cara berpikir lama: menjual produk semata tanpa benar-benar memahami nilai (value) yang dibutuhkan pelanggan. Padahal, pelanggan tidak pernah membeli sekadar produk. Mereka membeli fungsi, manfaat, dan solusi yang mampu menjawab kebutuhan mereka. Di sinilah pentingnya Value Proposition (VP) – sebuah konsep yang menjadi inti dari Business Model Canvas dan menjadi kunci agar usaha kita relevan, dicari, dan bertahan di tengah perubahan zaman.


Apa Itu Value Proposition dan Mengapa Penting?

Value Proposition dapat dipahami sebagai alasan utama mengapa pelanggan memilih produk atau layanan kita dibandingkan kompetitor. Ini bukan sekadar promosi, juga bukan sekadar kualitas, melainkan perpaduan antara kebutuhan, harapan, dan solusi yang pas.

Dalam kerangka Business Model Canvas karya Alexander Osterwalder, Value Proposition adalah salah satu blok utama. Bahkan ada buku khusus berjudul Value Proposition Design yang mengajarkan bagaimana merancang value yang tepat. Konsep ini sudah digunakan di sekolah-sekolah bisnis besar, dan kini bisa dipraktikkan oleh UMKM untuk naik kelas.

Sebagai seorang coach bisnis yang berlisensi resmi dari Strategyzer, saya menekankan bahwa memahami dan mendesain VP bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan strategis. Bisnis tanpa value jelas akan mudah tergilas perubahan teknologi dan tren.


Thinking, Being, dan Doing: Tiga Pilar Perubahan

Agar value proposition benar-benar bisa hidup, pengusaha harus mengubah tiga hal mendasar:

  1. Thinking (Pola Pikir) – Didapat dari training dan pembelajaran. Ilmu baru membentuk cara pandang baru.
  2. Being (Pola Diri) – Dibentuk melalui coaching. Dari sinilah muncul value pribadi, karakter, dan kekuatan diri.
  3. Doing (Pola Kerja) – Terwujud melalui mentoring dan implementasi langsung dalam bisnis.

Banyak pengusaha terjebak di seminar-seminar tanpa pernah naik level. Padahal, untuk hasil yang lebih baik, ketiga aspek ini harus berjalan seimbang.


Adaptasi pada Perubahan Zaman

Bisnis yang bertahan adalah bisnis yang bisa beradaptasi. Dulu mesin fotokopi, fax, atau telepon kabel adalah kebutuhan utama. Kini, semua sudah tergantikan oleh smartphone. Perubahan generasi juga mengubah cara orang membeli:

  • Baby Boomers cenderung konvensional.
  • Generasi X mengalami peralihan ke digital.
  • Generasi Milenial tumbuh bersama internet.
  • Generasi Z lahir langsung dengan smartphone di tangannya.

Kalau cara berpikir pengusaha tidak ikut berubah, maka bisnisnya akan ketinggalan. Karena itu, value proposition harus selalu disesuaikan dengan perkembangan zaman, teknologi, dan pola konsumsi tiap generasi.


Rumus Value = Preference × Priority

Value tidak cukup dijelaskan, melainkan harus dirasakan oleh pelanggan. Rumus sederhananya:

  • Preference → sesuatu yang melengkapi kehidupan pelanggan.
  • Priority → sesuatu yang dianggap penting dan mendesak.

Contoh sederhana: ayam goreng. Banyak yang jual ayam goreng, tapi kalau ditambahkan sambal khas dengan rasa unik dan disajikan hangat, pelanggan akan merasa “kalau saya tidak beli sekarang, saya rugi”. Itulah value – bukan sekadar produk ayamnya, tetapi rasa, pengalaman, dan urgensinya.


Tiga Faktor Penentu Kinerja Bisnis

Untuk membangun bisnis yang kuat, ada tiga faktor yang tidak boleh diabaikan:

  1. Value → Nilai-nilai perusahaan (visi, misi, budaya).
  2. People → Tim dan karyawan yang menjalankan strategi, lengkap dengan struktur, KPI, dan target yang jelas.
  3. Process → Sistem yang membuat bisnis berjalan efisien: keuangan, pemasaran, operasional, hingga inovasi.

Urutan ini tidak boleh dibalik. Value datang lebih dulu, lalu people yang sejalan dengan value, baru kemudian process untuk memperkuat jalannya bisnis.


Value Proposition Canvas: Alat Praktis untuk UMKM

Untuk memudahkan perancangan VP, gunakan Value Proposition Canvas, yang terdiri dari dua sisi:

1. Customer Profile

  • Jobs → Apa yang ingin dicapai pelanggan (fungsional, sosial, emosional).
  • Pains → Kekecewaan atau hambatan yang dialami pelanggan.
  • Gains → Manfaat dan hasil positif yang diharapkan pelanggan.

2. Value Map

  • Products/Services → Apa yang kita tawarkan.
  • Pain Relievers → Strategi untuk mengurangi atau menghilangkan pain pelanggan.
  • Gain Creators → Strategi untuk menciptakan manfaat tambahan.

Dengan menyusun kedua sisi ini secara detail, kita bisa menemukan fit antara produk dengan kebutuhan nyata pelanggan.


Prinsip Penting dalam Value

  • Obat vs Vitamin: Jika pelanggan datang dengan kekecewaan, berikan “obat” (pain reliever). Jika mereka datang dengan harapan, berikan “vitamin” (gain creator).
  • Segmen Berbeda, Strategi Berbeda: Produk yang sama bisa dijual dengan pendekatan berbeda untuk segmen yang berbeda.
  • Banyak produk ≠ banyak pelanggan: Menambah variasi produk belum tentu menambah pelanggan baru. Fokus pada value yang tepat lebih penting daripada sekadar memperbanyak item.

Studi Kasus: Dari UMKM ke Omset Miliaran

  • Koperasi Beras Organik – Harga jual lebih tinggi dari beras biasa. Segmen yang tepat bukan sembarang pembeli, melainkan orang yang peduli kesehatan. Dengan positioning yang jelas, produk menjadi relevan meski belum bersertifikasi organik penuh.
  • Fashion Muslim – Bukan hanya soal murah atau mahal, tetapi tentang bahan premium, identitas brand, dan kepercayaan diri pemiliknya. Value yang tepat akan membuat produk mudah diterima.
  • Pengusaha Korden Rumah Sakit – Dari tukang jahit dengan omset ratusan juta, naik menjadi 2,1 miliar per bulan setelah value dan strategi dibenahi. Pertumbuhan ini stabil dan berkelanjutan.

Sumber Value dalam Diri dan Perusahaan

Value tidak hanya muncul dari produk, tapi juga dari diri pengusaha: pengalaman hidup, pendidikan, keyakinan, bahkan lingkungan.
Value pribadi yang kuat akan membentuk value perusahaan, dan value perusahaan yang jelas akan memandu arah bisnis.

Value menjadi:

  • Motivasi untuk bertindak.
  • Alasan utama dalam mengambil keputusan.
  • Energi yang mendorong tim bekerja lebih baik.

Penutup: Value adalah Jantung Bisnis

Banyak pelaku usaha masih sibuk mencari strategi instan untuk menaikkan omset. Padahal, kuncinya ada pada membangun value proposition yang kuat. Dengan memahami pelanggan, menyesuaikan produk dengan kebutuhan mereka, serta membangun value perusahaan yang jelas, bisnis akan tumbuh jauh lebih cepat dan berkelanjutan.

Value Proposition bukan sekadar teori di atas kertas, melainkan alat praktis yang bisa membuat UMKM naik kelas, bisnis menengah menjadi besar, bahkan membantu perusahaan mencapai level autopilot.

Ingat, bisnis bukan soal mencari uang, tetapi soal menciptakan value yang mendatangkan uang.

Jika Anda seorang pebisnis, profesional yang ingin menjadi pebisnis ataupun personal yang ingin menemukan potensi terbaik yang ada dalam diri Anda, silakan hubungi Master Coach Margetty Herwin, SBCF Admin WA 0822-4902-3902 Untuk mendapatkan sesi Business Diagnosis Gratis, dan mendapatkan info mengenai jadwal dan topik seminar kami, silakan contact via email ke: [email protected]

Margetty Herwin is a Certified Master Coach of: Life Coach, Executive Coach, Business and Money Coach, NLP Coach, Time Line Therapy, Green Belt Six Sigma Coach, Master Trainer STRATEGYZER Business Model

Related Posts

Membangun Fondasi Usaha UKM yang Kuat untuk Tumbuh dan Berkembang (Bagian 02)

Sudah dilihat: 9 Strategi Blueprint Bisnis (Bagian 2): Membangun Strategi Penjualan dan Pertumbuhan Bisnis yang Terukur Pada bagian kedua Strategi Blueprint Bisnis, Coach Margetty Herwin membawa para peserta masuk ke…

Read more

Membangun Fondasi Usaha UKM yang Kuat untuk Tumbuh dan Berkembang (Bagian 01)

Sudah dilihat: 22 Strategi Blueprint Bisnis: Membangun Fondasi UMKM yang Tumbuh dan Tangguh(Bagian 01) “Artikel pertama ini adalah pondasi penting yang akan menentukan arah pertumbuhan bisnis Anda.”Pahami cara membangun dasar…

Read more

Corporate Restructuring Selamatkan Masa Depan Perusahaan Anda – Prof Roy Sembel

Sudah dilihat: 15 Oleh: Prof. Ir. Roy H.M. Sembel, MBA, Ph.D, CSA, CIB, CIIM Dalam dunia bisnis modern, perubahan terjadi begitu cepat dan tidak bisa dihindari. Perubahan global, dinamika domestik,…

Read more

Kuasai Bisnis Anda dari 4 Mastery Utama ini

Sudah dilihat: 10 Sumber: Brad Sugars Dalam perjalanan membangun sebuah bisnis, ada satu kata kunci yang sering menjadi pembeda antara pengusaha yang sekadar bertahan dengan mereka yang benar-benar berhasil: mastery….

Read more

Leave a Reply