Strategi Optimalisasi UKM Pemula dengan Digital Marketing

Strategi Optimalisasi UKM Pemula dengan Digital Marketing

Episode ini membahas Program Optimalisasi UKM Pemula dengan Digital Marketing — bagaimana pelaku usaha kecil dapat memanfaatkan teknologi digital untuk meningkatkan efektivitas pemasaran dan penjualan. Narasumber menekankan bahwa Digital Marketing bukan sekadar memasang iklan atau membuat akun media sosial, tetapi tentang strategi terintegrasi yang mampu menghubungkan kebutuhan pelanggan dengan produk atau jasa yang ditawarkan.
Coach Margetty menjelaskan bahwa sejak era digital berkembang (sekitar 2010-an), banyak UKM yang hanya “ikut tren” tanpa memahami strategi, sehingga hasilnya tidak maksimal. Fokus diskusi adalah pentingnya strategi digital yang tepat sasaran, pemilihan platform sesuai karakter produk, dan bagaimana kolaborasi lintas unsur menciptakan ekosistem bisnis digital yang berkelanjutan.


Tantangan yang Dihadapi di Awal Memulai Usaha Digital

Masalah utama UKM di tahap awal digitalisasi adalah:

  • Kurangnya pemahaman strategi digital – banyak UKM hanya membuat akun di TikTok atau Instagram tanpa memahami target pasar dan konten yang relevan.
  • Salah memilih platform – tidak semua produk cocok di semua media; misalnya, Facebook masih menempati posisi kedua di Indonesia, namun sering ditinggalkan karena dianggap “ketinggalan zaman”.
  • Minimnya sumber daya manusia (tim digital marketing) – sebagian UKM tidak mampu menggaji staf marketing khusus.
  • Kurangnya kredibilitas online – banyak pelaku usaha menggunakan website gratis seperti Blogspot atau WordPress, yang menurunkan profesionalitas dan peringkat SEO.
  • Maraknya pihak ketiga atau penipuan digital – banyak nomor palsu di Google Maps atau e-commerce yang membuat konsumen ragu dan menurunkan kepercayaan pada brand.

Masalah lain yang diangkat adalah kecenderungan UKM mengikuti tren tanpa analisis (FOMO) dan tidak memiliki diferensiasi brand, sehingga mudah tersaingi oleh produk lain di marketplace yang hanya bersaing harga.


Strategi yang Dijalankan Setelah Ikuti Program Pendampingan Business Coach

Coach Margetty menekankan bahwa strategi digital harus dibangun di atas tiga fondasi utama: Branding, Marketing, dan Sales Strategy.

  • Branding Strategy: membentuk identitas produk di benak pelanggan melalui profil, pesan, dan pengalaman yang konsisten.
  • Marketing Strategy: mengenalkan produk ke pasar untuk menarik prospek yang relevan.

Sales Strategy: mengonversi prospek menjadi pembeli dengan pendekatan yang personal dan sistematis.
Sementara itu, CyberLabs membantu UKM melalui pendampingan langsung dan model kerja sama berbagi hasil (profit sharing) — terutama bagi pelaku usaha yang belum mampu membayar biaya digital marketing.
Selain itu, mereka melakukan kurasi produk untuk memastikan hanya produk yang legal, layak, dan memiliki nilai jual yang dipromosikan. CyberLabs juga mendirikan CyberLabs Academy sebagai pusat pelatihan digital marketing bagi UKM dan masyarakat luas.


Hasil yang Dicapai Setelah Menjalankan Strategi Digital

Dampak positif yang terlihat dari kolaborasi program ini antara lain:

  • Banyak UKM yang meningkatkan visibilitas online dan mulai memahami pentingnya strategi digital berbasis data.
  • Model kerja sama profit sharing mempermudah UKM dengan modal terbatas untuk tetap bisa menjual produknya secara digital.
  • Program CyberLabs berhasil melatih lebih dari 40 SMK di Indonesia melalui jurusan Bisnis Daring dan Pemasaran, bahkan melibatkan SLB (Sekolah Luar Biasa) untuk menciptakan inklusi ekonomi digital bagi penyandang disabilitas.
  • Siswa SMK yang dilatih dapat memperoleh penghasilan antara ratusan ribu hingga jutaan rupiah per bulan dari hasil penjualan produk UKM, sementara UKM mendapat promosi dan peningkatan penjualan.
  • Terbentuknya ekosistem kolaboratif digital marketing: UKM (produsen), pelajar (tenaga promosi), CyberLabs (teknologi dan pendampingan), serta konsumen yang teredukasi.

Implementasi dan Ide Besar ke Depan yang Dapat Dilakukan

Coach Margetty menegaskan pentingnya membangun ekosistem bisnis digital yang berkelanjutan.
Model ideal ke depan mencakup lima elemen utama:

  1. Produsen (UKM) – fokus pada pembuatan produk berkualitas dan membangun brand yang kredibel.
  2. Penyalur Digital (CyberLabs & Affiliate) – menyediakan platform, strategi, dan tenaga promosi.
  3. Tenaga Promosi (Siswa SMK, SLB, Komunitas Ibu Rumah Tangga) – mendapatkan penghasilan dari sistem digital sharing economy.
  4. Konsumen – menikmati kemudahan akses, kepercayaan, dan keamanan transaksi.
  5. Teknologi Pendukung – website profesional, SEO, dan social media optimization.

Ke depan, integrasi ini diharapkan mampu melahirkan ekosistem digital yang adil dan inklusif, di mana setiap pihak mendapatkan manfaat sesuai perannya — tidak lagi berjalan sendiri, tetapi tumbuh bersama dalam jaringan bisnis digital nasional.


Pesan Narasumber dan Coach untuk Para Pengusaha

Coach Margetty Herwin:

“Bisnis di era digital tidak bisa lagi dijalankan sendiri. Bangunlah ekosistem — ada pelanggan, produsen, penyalur, teknologi, dan strategi. Kalau semua terhubung, semua akan tumbuh bersama.”
Ia juga menegaskan pentingnya investasi waktu dan dana untuk membangun kredibilitas digital, bukan sekadar ikut tren.

Ahmad Syarif Hidayatullah (CyberLabs):

“Digital marketing bukan tentang ikut-ikutan platform. Pilih strategi dan media yang cocok untuk produk Anda. Kami hadir untuk membantu UKM agar tidak salah arah, bahkan yang modalnya terbatas tetap bisa berkembang lewat sistem bagi hasil dan pelatihan.”

Ia menutup dengan pesan inklusif:

“Siapa pun bisa sukses di dunia digital, asal mau belajar dan berkolaborasi.”


💡 Insight Tambahan & Inspirasi

Program kolaborasi CyberLabs – SBCF ini menunjukkan bahwa transformasi digital UKM bukan hanya soal teknologi, tetapi tentang pemberdayaan sosial dan ekonomi.
Melibatkan sekolah, komunitas disabilitas, dan masyarakat umum adalah langkah strategis membangun ekonomi kreatif digital berbasis gotong royong.
Pendekatan ini mencerminkan model “Digital Sharing Economy” yang dapat direplikasi di berbagai daerah — menggabungkan edukasi, pemberdayaan, dan kolaborasi bisnis menjadi satu sistem berkelanjutan yang menumbuhkan UKM Indonesia dari akar rumput hingga go global.

Jika Anda seorang pebisnis atau profesional yang ingin  menemukan potensi terbaik dan membangun Bisnis Anda menjadi lebih berkembang dari saat ini, silakan hubungi Master Coach Margetty Herwin, SBCF Admin WA 0822-4902-3902 Untuk mendapatkan sesi Business Diagnosis Gratis, dan mendapatkan info mengenai jadwal dan topik seminar kami, silakan contact via email ke: [email protected]

Margetty Herwin is a Certified Master Coach of: Life Coach, Executive Coach, Business and Money Coach, NLP Coach, Time Line Therapy, Green Belt Six Sigma Coach, Master Trainer STRATEGYZER Business Model

Related Posts

VANDO CLOTHING UKM Kaos Sablon Kreatif Kebanggaan Kudus

Sudah dilihat: 7 “VANDO CLOTHING – UKM Kaos Sablon Kreatif Asal Kabupaten Kudus” bersama Muhammad Ervando (Owner Vando Clothing) dan Coach Margetty Herwin (Smart Business Coaching Firm) 1. Topik Utama…

Read more

MR-OBLONG Usaha Kaos Oblong & Sablon Instan Favorit Asal Solo

Sudah dilihat: 47 “MR-OBLONG – Usaha Kaos Oblong & Sablon Instan Favorit Asal Solo” bersama Abdul Latif (Owner Mr. Oblong) dan Coach Margetty Herwin (Smart Business Coaching Firm) Topik Utama…

Read more

RUMAH TISSUE – Peluang Usaha Rumahan Bisnis Kreatif

Sudah dilihat: 8 RUMAH TISSUE – Peluang Usaha Rumahan Bisnis Kreatif” bersama Restia Ariyani (Bogor) Topik Utama Pembicaraan dan Diskusi Episode ini mengangkat kisah inspiratif Restia Ariyani, pemilik brand Rumah…

Read more

DAPURNYA AMI – Populerkan Masakan Minang Kemasan

Sudah dilihat: 6 DAPURNYA AMI Populerkan Masakan Minang Kemasan Topik Utama Pembicaraan dan Diskusi Talkshow ini membahas strategi mempopulerkan masakan khas daerah melalui inovasi kemasan dan digitalisasi pemasaran, dengan studi…

Read more

Leave a Reply