“VANDO CLOTHING – UKM Kaos Sablon Kreatif Asal Kabupaten Kudus”
bersama Muhammad Ervando (Owner Vando Clothing) dan Coach Margetty Herwin (Smart Business Coaching Firm)
1. Topik Utama Pembicaraan dan Diskusi
Talkshow ini mengangkat kisah inspiratif dari Vando Clothing, sebuah brand kaos kreatif asal Kudus, Jawa Tengah, yang menonjolkan desain eksklusif bernilai budaya lokal serta menggunakan bahan ramah lingkungan.
Coach Margetty Herwin dan Bang Lukmantara menggali bagaimana ide, inovasi, serta nilai sosial menjadi fondasi utama pertumbuhan bisnis fashion lokal yang mampu menembus pasar internasional hingga 20 negara hanya dalam waktu beberapa tahun sejak berdiri pada 2021.
Bisnis ini tidak hanya menjual kaos sebagai pakaian, tetapi menghadirkan kaos sebagai medium ekspresi, identitas, dan cerita yang mencerminkan karakter pemakainya—sebuah konsep yang membuat brand ini memiliki daya tarik emosional yang kuat.
2. Tantangan yang Dihadapi di Awal Memulai Usaha
Muhammad Ervando memulai bisnis dari keresahan pribadi dan komunitas kampus terhadap kaos yang tidak nyaman, mudah gerah, dan tidak menyerap keringat.
Berangkat dari kebutuhan tersebut, ia ingin menghadirkan kaos berkualitas dengan desain yang memiliki makna dan nilai budaya.
Namun, perjalanan awal tidak mudah — Ervando sempat mengalami penipuan transaksi bisnis, kehilangan uang karena terlalu mudah percaya pada pelanggan yang memberi janji palsu.
Coach Margetty menekankan bahwa tantangan terbesar UKM sering kali bukan di produk, melainkan di mindset dan ketahanan diri. Banyak pelaku UKM mudah tergoda oleh janji-janji besar atau takut kehilangan pelanggan hingga mau memberikan kredit tanpa dasar yang kuat.
Dari pengalaman itu, Ervando belajar untuk memperkuat kontrol internal, menjaga kualitas, dan tidak tergantung pada pihak luar.
3. Strategi yang Dijalankan Setelah Ikut Program Pendampingan Business Coach
Pertemuan Erfando dengan Coach Margetty terjadi pada tahun 2024 melalui program pendampingan UKM JNT (Jaringan Nusantara Tumbuh).
Dalam sesi coaching tersebut, Vando Clothing mendapatkan pemahaman mendalam tentang:
- Bisnis Model Kanvas – memahami segmen pasar, nilai pelanggan, channel distribusi, serta model pendapatan secara terstruktur.
- FOMO Marketing (Fear of Missing Out) – menciptakan desain limited edition (hanya 3 pcs per desain) untuk membangun rasa eksklusif dan urgensi pada pembeli.
- Identitas Merek & Value Brand – tidak lagi bermain di perang harga, tetapi fokus pada keunikan dan nilai produk.
- Pemanfaatan Channel Digital – strategi utama melalui WhatsApp sebagai kanal penjualan langsung, dengan dukungan awareness dari Instagram dan TikTok.
- Penguatan Mindset Entrepreneur – mengubah pola pikir dari sekadar berdagang menjadi pebisnis sejati yang memiliki sistem dan nilai.
Pendampingan ini menjadikan Vando Clothing lebih fokus, strategis, dan berorientasi jangka panjang, bukan sekadar menjual produk cepat habis.
4. Hasil yang Dicapai Setelah Menjalankan Strategi Coaching
Hasil nyata terlihat signifikan:
- Omzet bulanan meningkat hingga Rp400–500 juta.
- Produk telah menjangkau pelanggan di lebih dari 20 negara melalui marketplace dan media sosial.
- Rata-rata 3–8 desain baru per hari dihasilkan, semuanya hasil karya tangan (bukan AI-generated), sehingga orisinalitas tetap terjaga.
- Memberdayakan 8 karyawan, termasuk 4 pekerja penyandang disabilitas, dengan prinsip “kemauan dan kemampuan, bukan fisik atau gender.”
- Menggunakan bahan katun bambu dan sablon eco-friendly, menjadikan brand ini pionir dalam kategori sustainable fashion lokal.
- Produk Vando menjadi simbol kebanggaan daerah Kudus, dengan ciri khas budaya Indonesia di setiap desainnya.
Coach Margetty menilai, keberhasilan Vando bukan hanya soal omzet, tapi tentang nilai yang dibangun—identitas, kreativitas, dan pemberdayaan yang saling menguatkan antara bisnis dan masyarakat.
5. Implementasi dan Ide Besar ke Depan
Visi besar Vando Clothing adalah menjadi brand sustainable fashion nasional pada tahun 2030.
Untuk mewujudkannya, langkah-langkah strategis yang akan terus dikembangkan antara lain:
- Konsistensi produk limited edition sebagai daya tarik utama pasar kreatif.
- Pendidikan konsumen muda agar peduli pada lingkungan dan nilai budaya lokal.
- Ekspansi kolaborasi lintas komunitas (kampus, seniman, desainer lokal).
- Diversifikasi produk berbasis bahan ramah lingkungan dengan standar ekspor.
- Penguatan sistem produksi dan digitalisasi order agar kapasitas tetap efisien meskipun permintaan meningkat.
Ervando juga menekankan pentingnya menjaga nilai orisinalitas di tengah era AI dan fast fashion:
“Sekarang banyak pembeli yang sadar, mereka tidak mau beli hasil AI. Mereka mencari karya orisinal. Itu ciri khas yang harus dijaga.”
Pesan Narasumber dan Coach untuk Para Pengusaha
Muhammad Ervando berpesan:
“Bisnis bukan sekadar mencari keuntungan, tapi menciptakan nilai dan memberi dampak. Jadikan keresahan sebagai sumber inspirasi dan teruslah belajar agar tidak mudah menyerah.”
Coach Margetty Herwin menambahkan:
“Kita tidak bisa mengontrol lingkungan luar, tapi kita bisa menguatkan diri sendiri. Bangun identitas, yakini nilai bisnis, dan jangan takut gagal. Karena setiap tantangan adalah peluang untuk tumbuh.”
Coach juga menegaskan, banyak UKM yang sebenarnya belum berbisnis secara utuh—baru sekadar berdagang.
Melalui coaching, mereka diajak memahami struktur bisnis, memperkuat mindset, dan menciptakan nilai yang membuat pelanggan datang bukan karena harga, melainkan karena kualitas dan keunikan.
Insight Tambahan yang Menginspirasi
- Vando Clothing adalah contoh nyata UMKM yang lahir dari keresahan sederhana dan tumbuh lewat ilmu coaching yang terstruktur.
- Model bisnis berbasis limited edition, cultural design, dan sustainable material terbukti mampu bersaing di pasar global.
- Pendekatan humanis dan pemberdayaan disabilitas memberi nilai sosial yang memperkuat merek.
- Cerita ini menjadi bukti bahwa “UKM lokal bisa mendunia” bila memiliki mindset bisnis yang kuat, kreativitas tinggi, dan nilai kemanusiaan yang dijaga.
Silakan Klik Link VANDO CLOTHING di bawah ini:
Jika Anda seorang pebisnis atau profesional yang ingin menemukan potensi terbaik dan membangun Bisnis Anda menjadi lebih berkembang dari saat ini, silakan hubungi Master Coach Margetty Herwin, SBCF Admin WA 0822-4902-3902 Untuk mendapatkan sesi Business Diagnosis Gratis, dan mendapatkan info mengenai jadwal dan topik seminar kami, silakan contact via email ke: [email protected]

