Penghitungan minimum stock yang harus ditetapkan di retail fashion dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa metode berikut:

1. Metode Lead Time Demand
   Metode ini menghitung minimum stock dengan memperhitungkan waktu yang dibutuhkan untuk memperoleh stok baru dari pemasok dan permintaan pelanggan selama periode lead time. Lead time adalah waktu yang dibutuhkan dari pemesanan hingga barang diterima. Misalnya, jika lead time adalah 2 minggu dan rata-rata permintaan selama 2 minggu adalah 50 unit, maka minimum stock yang harus ditetapkan adalah 100 unit.

2. Metode Safety Stock
   Metode ini menetapkan minimum stock sebagai cadangan untuk mengantisipasi fluktuasi permintaan atau keterlambatan pengiriman dari pemasok. Jumlah minimum stock dihitung berdasarkan selisih antara tingkat permintaan rata-rata dan tingkat permintaan maksimum yang dapat diterima pada waktu tertentu. Misalnya, jika rata-rata permintaan adalah 50 unit per minggu dan permintaan maksimum dalam seminggu adalah 100 unit, maka minimum stock yang harus ditetapkan adalah 50 unit.

3. Metode Economic Order Quantity (EOQ)
   Metode ini menghitung minimum stock dengan mempertimbangkan biaya persediaan dan biaya pemesanan. EOQ menghitung jumlah optimal pembelian untuk mencapai biaya persediaan dan biaya pemesanan yang minimal. Jumlah minimum stock yang harus ditetapkan adalah EOQ ditambah dengan waktu lead time. Misalnya, jika EOQ adalah 500 unit dan lead time adalah 2 minggu, maka minimum stock yang harus ditetapkan adalah 1.000 unit.

4. Metode Just In Time (JIT)
   Metode JIT berfokus pada pengadaan stok yang tepat waktu dan mempertahankan persediaan minimum. Dalam metode ini, minimum stock ditetapkan sebagai persediaan yang diperlukan untuk memenuhi permintaan pelanggan selama periode pengiriman dari pemasok. Jumlah minimum stock dihitung berdasarkan rata-rata permintaan selama periode pengiriman. Misalnya, jika rata-rata permintaan selama periode pengiriman adalah 200 unit, maka minimum stock yang harus ditetapkan adalah 200 unit.