RUMAH TISSUE – Peluang Usaha Rumahan Bisnis Kreatif

RUMAH TISSUE – Peluang Usaha Rumahan Bisnis Kreatif” bersama Restia Ariyani (Bogor)

Topik Utama Pembicaraan dan Diskusi

Episode ini mengangkat kisah inspiratif Restia Ariyani, pemilik brand Rumah Tissue dari Bogor, yang berhasil mengubah kebutuhan sederhana sehari-hari—tisu—menjadi produk kreatif bernilai tinggi.
Bisnis ini memproduksi tempat tisu handmade dengan desain kain yang lucu, elegan, dan fashionable. Awalnya hanya sekadar ide rumahan, kini berkembang menjadi peluang usaha kreatif dengan pasar nasional hingga internasional.
Coach Getty menyoroti bagaimana ide yang lahir dari habit pribadi dan kepekaan terhadap kebutuhan pasar bisa menjadi fondasi bisnis yang kuat jika dipadukan dengan kreativitas dan konsistensi.

Tantangan yang Dihadapi di Awal Memulai Usaha

Bu Restia memulai usahanya pada tahun 2015, berawal dari kebutuhan pribadi saat mencari tempat tisu kain untuk dekorasi rumah. Karena sulit menemukan produk sesuai selera, ia memutuskan membuat sendiri dengan keterampilan menjahit yang sudah dimilikinya.
Tantangan awal yang dihadapi antara lain:

• Tidak ada tim produksi, semua dikerjakan sendiri dari menjahit hingga pemasaran.
• Keterbatasan modal, hanya sekitar Rp200.000 dengan memanfaatkan mesin jahit yang sudah ada.
• Minimnya referensi pasar, karena produk sejenis belum banyak beredar di pasaran.

Namun ide tersebut terbukti menarik—teman-temannya mulai memesan, lalu ia memanfaatkan Instagram (yang saat itu masih baru populer) untuk mempromosikan produk, dan hasilnya mendapat banyak perhatian dari netizen.

Strategi yang Dijalankan Setelah Ikuti Program Pendampingan Business Coach

Perubahan besar terjadi setelah Restia mengikuti Program Inkubasi Level-Up Kementerian Kominfo 2023 yang dipandu oleh Coach Margetty Herwin.
Strategi yang kemudian diterapkan antara lain:

• Manajemen Keuangan Lebih Terkontrol – mengurangi pengeluaran konsumtif pribadi, memutar kembali profit untuk modal usaha, dan mengoptimalkan arus kas.
• Pemetaan Kompetensi Tim – memilih karyawan sesuai kebutuhan (penjahit, helper, admin, hingga spesialis ads freelance).
• Digitalisasi Pemasaran – fokus di e-commerce seperti Shopee dan ETS (Etsy) untuk pasar luar negeri.
• Konsistensi Branding dan Diferensiasi Produk – menjaga ciri khas desain agar tidak terjebak perang harga di marketplace.
• Pemanfaatan Tools Digital Kreatif – seperti Canva, Pinterest, dan Photoshop untuk mendesain motif unik yang membedakan produknya dari kompetitor.

Hasil yang Dicapai Setelah Menjalankan Strategi Program Business Coaching

Setelah menerapkan hasil coaching, Rumah Tissue berhasil mencapai beberapa pencapaian nyata:

• Menembus Pasar Ekspor melalui platform Etsy, dengan penjualan perdana mencapai 10 produk di bulan pertama—dianggap prestasi tinggi untuk brand baru di luar negeri.
• Harga Produk Premium: produk lokal dijual Rp35.000, sedangkan di luar negeri mencapai USD 35/piece.
• Produksi Massal Efisien: meski hanya dengan dua penjahit dan satu helper, produksi mencapai hingga 10.000 pcs per bulan.
• Kolaborasi Bisnis: sukses menjalin co-branding dengan brand UMKM lain, seperti membuat kemasan paket madu dan produk dekorasi rumah.
• Kenaikan Omset Stabil bahkan setelah pandemi, dengan tim lebih ramping namun produktivitas meningkat berkat efisiensi dan strategi digital.

Implementasi dan Ide Besar ke Depan

Bu Restia terus mengembangkan produknya dengan konsep “fungsi dan estetika berjalan bersama”.
Semua produk kini dibuat dengan ciri khas: selalu memiliki kompartemen tisu dalam setiap desainnya (tas, pouch, tempat kosmetik, hingga tas laptop).

Langkah pengembangan ke depan:

• Menargetkan segmen menengah ke atas dengan desain eksklusif dan kualitas material lebih baik.
• Memperluas pasar internasional melalui peningkatan kemampuan riset tren desain global dan penguatan SEO e-commerce.
• Memanfaatkan AI & platform digital seperti ChatGPT untuk eksplorasi ide desain, perencanaan konten marketing, dan riset pasar.
• Mengembangkan model reseller atau dropship terkurasi untuk memperluas distribusi tanpa menurunkan harga atau kualitas.

Pesan Narasumber dan Coach untuk Para Pengusaha yang Menyimak Diskusi Bisnis

Pesan dari Restia Ariyani:

“Jangan takut memulai dari hal kecil. Kalau kita suka, punya kemampuan, dan tahu pasarnya, itu sudah cukup jadi alasan untuk mulai. Fokus, kreatif, dan jangan cepat menyerah.”

Pesan dari Coach Margetty Herwin:

“Pesaing akan selalu muncul, tapi mereka sulit mengejar jika kita terus berinovasi dan punya identitas bisnis yang kuat.
Jangan berperang di harga—menangkan di value.
UKM harus berani tampil di dunia digital, bukan hanya jualan tapi juga berkolaborasi. Besar tidak bisa sendirian.”

Coach Getty juga menegaskan bahwa pengusaha sukses bukan mereka yang menunggu peluang, melainkan mereka yang menciptakan peluang dengan passion, skill, dan aksi nyata.

Insight Tambahan: Pola Bisnis Kreatif Berbasis Rumah Tangga

• Produk sederhana bisa menjadi produk unggulan ekspor jika dikemas dengan konsep, cerita, dan desain yang kuat.
• Digitalisasi bukan hanya soal menjual online, tapi membangun identitas brand dan value proposition yang membedakan produk lokal dari barang impor.
• Kolaborasi antar pelaku UKM menciptakan ekosistem ekonomi kreatif yang saling memperkuat.
• UMKM perempuan terbukti memiliki potensi besar jika didukung mindset bisnis modern dan pelatihan yang berkelanjutan.

Penutup

Kisah Rumah Tissue menjadi contoh nyata bahwa peluang usaha rumahan bisa berkembang menjadi bisnis global bila dijalankan dengan kreativitas, ketekunan, dan bimbingan yang tepat.
Restia membuktikan bahwa passion + skill + pasar yang jelas + strategi digital = kombinasi sempurna menuju kemandirian ekonomi keluarga.