10 Tips Rancang Strategi Pemasaran UKM

💡 10 Tips Merancang Strategi Pemasaran yang Wajar untuk Usaha Kecil

Memasarkan bisnis—baik besar maupun kecil—berawal dari satu hal mendasar: memahami dan menjawab kebutuhan pelanggan. Strategi pemasaran bukan hanya soal promosi, tapi tentang menciptakan nilai dan relasi yang berkelanjutan.

Tujuannya?
GROWTH—bertumbuh dari sisi pelanggan, penjualan, hingga profitabilitas.

Berikut adalah 10 tips praktis untuk merancang strategi pemasaran yang efektif, relevan, dan wajar bagi pemilik usaha kecil:


1. 🎯 Kumpulkan Data dan Pahami Pasar

Lakukan riset lokal: siapa pesaing Anda? Siapa calon pelanggan Anda? Bagaimana pola konsumsi mereka? Informasi demografis hingga kebiasaan belanja mereka akan sangat menentukan arah strategi.

  • Lakukan survei sederhana (online atau langsung) ke calon pelanggan tentang kebutuhan mereka.
  • Analisis data pesaing dari media sosial atau marketplace: produk apa yang laku, bagaimana ulasannya.
  • Gunakan Google Trends atau Google Form untuk memahami kata kunci dan topik yang sedang tren.

2. 👥 Fokus pada Pelanggan sebagai Pusat Strategi

Pelanggan adalah aset utama. Mulailah dengan memahami kebutuhan, kebiasaan, dan feedback mereka. Buat strategi yang menciptakan pengalaman menyenangkan dan memuaskan.

  • Buat “customer persona” yang mencerminkan tipe ideal pelanggan Anda.
  • Siapkan program loyalitas sederhana seperti “beli 5 gratis 1” atau hadiah referral.
  • Balas semua testimoni pelanggan (positif maupun negatif) sebagai bentuk pelayanan personal.

3. 🗣️ Gunakan Pelanggan sebagai Agen Pemasaran

Dorong testimoni, ulasan, dan referensi. Strategi ini sering kali disebut sebagai “zero cost marketing” karena pelanggan mempromosikan Anda secara sukarela.

  • Dorong pelanggan untuk mereview produk Anda di media sosial dengan reward kecil (voucher, shoutout).
  • Gunakan testimoni sebagai konten harian di Instagram Story/Highlight atau WhatsApp Business.
  • Bangun komunitas pelanggan seperti WhatsApp group atau telegram untuk diskusi dan promosi silang.

4. 🧭 Tetapkan Target Pasar Secara Spesifik

Jangan mencoba menjangkau semua orang. Fokuslah pada segmen yang paling potensial dan butuh produk/jasa Anda. Gunakan pendekatan Primary dan Secondary Target Audience sebagaimana dijelaskan dalam eBook Personal Branding.

  • Gunakan prinsip STP (Segmenting-Targeting-Positioning) untuk memetakan pelanggan ideal.
  • Buat konten promosi yang disesuaikan dengan usia, gaya hidup, dan bahasa target audiens.
  • Lakukan iklan tertarget di media sosial (Facebook Ads/Instagram Ads) berdasarkan demografi.

5. 🌐 Ikuti Tren Pemasaran Terkini

Jangan terpaku pada cara lama. Gunakan media sosial, konten video, kolaborasi dengan micro-influencer, atau bahkan pendekatan komunitas untuk menjangkau audiens lebih luas.

  • Buat konten reels/tiktok yang relevan dengan tren (tantangan, sound viral, atau topik hangat).
  • Gabung komunitas pebisnis atau kreator konten untuk update strategi baru.
  • Uji coba pendekatan digital baru seperti live shopping atau micro-influencer.

6. 🔍 Riset Kompetitor dan Benchmarking

Amati strategi pesaing Anda—tapi jangan hanya meniru. Gunakan sebagai pembanding dan pemicu inovasi yang sesuai dengan karakter bisnis Anda.

  • Bandingkan keunggulan produk Anda dengan 3 pesaing terdekat (fitur, harga, kecepatan layanan).
  • Buat konten “perbandingan” edukatif yang menunjukkan keunikan bisnis Anda tanpa menyerang pesaing.
  • Gunakan SWOT Analysis (Strength, Weakness, Opportunity, Threat) untuk membuat strategi penguatan.

7. 🌟 Bangun Personal Branding Anda

Untuk UKM, personal branding pemilik sangat berpengaruh pada citra bisnis. Jadilah influencer untuk brand Anda sendiri seperti yang dilakukan Dian Pelangi atau Raffi Ahmad. Bangun kepercayaan dan koneksi emosional yang kuat dengan pelanggan.

  • Konsisten tampil di media sosial Anda sebagai wajah bisnis (cerita, behind the scene, edukasi).
  • Buat ciri khas gaya komunikasi Anda: apakah Anda inspiratif, jenaka, atau penuh empati.
  • Ikut live/kolaborasi dengan tokoh lain di bidang yang sama untuk memperluas jangkauan audiens.

8. 💸 Tawarkan Harga yang Kompetitif dan Bernilai

Harga bukan soal termurah, tapi soal nilai. Pastikan pelanggan merasa harga Anda “worth it” dengan manfaat yang didapat.

  • Tampilkan nilai unik produk Anda: bukan hanya harga, tapi keunggulan manfaat.
  • Buat penawaran paket bundling atau diskon musiman yang memberi persepsi “lebih untung”.
  • Gunakan strategi psychological pricing: misalnya, Rp99.000 lebih menarik daripada Rp100.000.

9. 🤝 Libatkan Tim dan Karyawan dalam Ide Pemasaran

Dengarkan masukan dari tim Anda, terutama yang berada di lapangan. Seringkali mereka memiliki insight berharga tentang pelanggan dan pasar.

  • Buat sesi brainstorming ringan mingguan untuk membahas ide promosi.
  • Libatkan staf toko/karyawan dalam membuat konten behind the scene.
  • Berikan penghargaan bagi karyawan yang idenya paling banyak digunakan atau berhasil.

10. 📈 Evaluasi Strategi Secara Berkala

Jangan lupa ukur hasilnya. Gunakan indikator sederhana: penjualan, leads, engagement, kepuasan pelanggan. Lakukan evaluasi dan adaptasi setiap bulan atau kuartal.

  • Gunakan metrik sederhana: berapa penjualan, leads, followers, reach, dan repeat order.
  • Lakukan review strategi tiap bulan, tentukan apa yang dilanjutkan dan apa yang harus diperbaiki.
  • Gunakan feedback pelanggan sebagai bahan evaluasi dan inovasi konten maupun layanan.

BONUS TIP: Jadilah Influencer untuk Bisnis Anda Sendiri

Biaya menggunakan influencer bisa mahal. Dengan membangun Personal Branding, Anda bisa menjadi “human billboard” yang efektif dan terpercaya bagi bisnis Anda.

 

Jika Anda seorang pebisnis atau profesional yang ingin  menemukan potensi terbaik dan membangun Bisnis Anda menjadi lebih berkembang dari saat ini, silakan hubungi Master Coach Margetty Herwin, SBCF Admin WA 0822-4902-3902 Untuk mendapatkan sesi Business Diagnosis Gratis, dan mendapatkan info mengenai jadwal dan topik seminar kami, silakan contact via email ke: [email protected]

Author: coachgetty
Margetty Herwin is a Certified Master Coach of: Life Coach, Executive Coach, Business and Money Coach, NLP Coach, Time Line Therapy, Green Belt Six Sigma Coach, Master Trainer STRATEGYZER Business Model

Leave a Reply