Keytabee Bisnis Fashion Baju Anak Kreatif dan Unik dari Cianjur

Topik Utama Pembicaraan dan Diskusi:

Membahas perjalanan usaha Keytabee, brand fashion baju anak dari Cianjur yang menggabungkan desain hewan endemik Indonesia dan teknologi AR (Augmented Reality) dalam produknya.

Fokus pada bagaimana Keytabee membangun keunikan produk, edukasi anak-anak tentang flora-fauna lokal, serta pengembangan pasar dari anak-anak hingga remaja dan dewasa.

Menjelaskan peran coaching dan pendampingan bisnis untuk mempercepat pertumbuhan dan memperjelas strategi usaha.

Tantangan yang Dihadapi di Awal Memulai Usaha:

Produk awal kurang memiliki diferensiasi, mirip dengan produk fashion anak pada umumnya (seperti gaya Korea atau Jepang).

Minimnya strategi pemasaran dan target pasar yang jelas membuat pertumbuhan bisnis berjalan lambat.

Kesulitan dalam mengembangkan ide produk yang memiliki nilai tambah edukasi dan daya jual tinggi.

Belum memahami pentingnya database pelanggan dan konsep pemasaran berbasis data.

Strategi yang Dijalankan Setelah Ikut Program Pendampingan Business Coach:

Pemetaan Pasar: Fokus pada pasar spesifik (anak-anak, lalu meluas ke keluarga) dan memahami kebutuhan pasar.

Desain Unik: Menggunakan karakter hewan endemik Indonesia yang dibuat lucu (misal: Komodo → “Komo”, Orangutan → “Otan”) supaya mudah diingat anak-anak.

Teknologi AR: Menambahkan fitur Augmented Reality di pakaian, di mana gambar pada baju bisa menampilkan cerita tentang satwa tersebut.

Branding Premium: Memposisikan produk sebagai fashion edukatif dan kolektibel dengan harga premium (Rp 499.000).

Marketing Mix Praktis: Fokus pada 4P — Produk unik, Harga bernilai, Promosi melalui pameran dan media sosial, dan Penempatan lewat website resmi dan Instagram.

Database Management: Mengelola database pelanggan untuk meningkatkan repeat order dan upselling.

Kolaborasi dan Workshop: Membuka program edukasi di sekolah-sekolah untuk memperkenalkan satwa endemik melalui produk Keytabee.

Hasil yang Diraih Setelah Menjalankan Strategi Program Business Coaching:

1. Penjualan stabil 150–200 pcs per bulan dengan harga premium.
2. Berhasil memperluas pasar dari anak-anak ke remaja dan orang tua (produk couple family).
3. Berhasil meraih beberapa penghargaan UKM dan aktif di event nasional seperti Inacraft, Brilianpreneur, dan Trade Expo.
4. Produk semakin dikenal sebagai brand fashion edukatif berbasis teknologi.
5. Semakin banyak kolaborasi dan networking dengan UKM dan instansi pemerintah.
6. Database pelanggan yang terkelola dengan baik mendukung pertumbuhan penjualan secara konsisten.

Implementasi dan Ide Besar ke Depan yang Dapat Dilakukan:

Ekspansi Varian Produk:
Menambah koleksi karakter satwa lain dari berbagai daerah di Indonesia, termasuk flora.

Pengembangan Teknologi:
Menyempurnakan konten AR, misalnya dengan menambahkan interaktivitas atau permainan edukatif.

Ekspor:
Rencana memperluas pasar ke luar negeri dengan mengangkat kekayaan hayati Indonesia melalui fashion edukatif.

Sertifikasi dan Hak Kekayaan Intelektual (HAKI):
Menyelesaikan proses pendaftaran paten desain dan karakter Keytabee untuk proteksi hukum.

Strategi Komunitas:
Membangun komunitas pengguna Keytabee dan meningkatkan engagement melalui workshop dan kampanye edukasi lingkungan.

Pesan Narasumber dan Coach untuk Para Pengusaha yang Menyimak Diskusi Bisnis:

Coach Margetty Herwin:
“Bisnis itu bukan hanya tentang jualan produk, tetapi tentang memberikan manfaat dan value kepada pelanggan.”
“Kalau produk Anda unik dan punya cerita, harga bukan masalah.”
“Fokus pada membangun database, membangun pasar spesifik (niche market), dan mengelola strategi marketing berbasis data nyata.”

Trisna (Keytabee):
“Berbisnis dengan passion dan tujuan untuk mendidik generasi muda memberikan kepuasan lebih.”
“Kunci sukses bukan hanya kreatif, tapi juga paham strategi dan terus berinovasi sesuai kebutuhan pasar.”