SPIRAL DYNAMICS – Rahasia Cara Pembelajaran dan Pengembangan Kesadaran serta Kinerja Manusia

Tujuan Utama Spiral Dynamics dalam Pembelajaran

Spiral Dynamics Integral (SDi) merupakan model evolusi kesadaran dan cara berpikir manusia yang dikembangkan berdasarkan kombinasi antara Life Conditions (kondisi hidup eksternal) dan Thinking Capacities (kemampuan berpikir). Model ini menyajikan delapan tingkatan perkembangan psikologis manusia yang dibagi dalam dua TierTier One (tingkatan kesadaran rendah/konvensional) dan Tier Two (tingkatan kesadaran tinggi/integratif).

Tujuan utamanya dalam konteks pembelajaran adalah memahami bahwa setiap individu memiliki pola pikir yang unik berdasarkan fase perkembangan mereka, dan ini memengaruhi cara terbaik mereka belajar dan berkembang.

 

Ringkasan Penting per Tier dan Aplikasinya dalam Pembelajaran

Tier One (Level 1-6):
Merupakan tingkat kesadaran konvensional yang lebih reaktif terhadap kondisi hidup. Misalnya, Level 3 (Impulsive) cenderung menghindari tanggung jawab dan lebih suka tantangan spontan, sedangkan Level 5 (Strategic) fokus pada pencapaian pribadi dan kompetisi.

Metode Pengajaran:
Mulai dari ritual dan cerita rakyat (Level 2), pendekatan otoriter dan struktural (Level 4), hingga sistem kompetitif dan meritokrasi (Level 5).

Tier Two (Level 7-8):
Di sinilah muncul kesadaran integratif dan holistik. Individu pada level ini belajar demi kepuasan intrinsik, menolak sistem hirarkis dan sertifikasi formal.

Metode Pengajaran:
Menekankan pembelajaran kolaboratif, reflektif, dan relevan secara kontekstual. Pengajar berperan sebagai fasilitator, bukan pemegang otoritas tunggal.

 

Highlight Implementatif untuk Dunia Bisnis & Coaching

Personalized Learning:
Memahami bahwa setiap karyawan atau peserta pelatihan berada pada level perkembangan kesadaran yang berbeda, sehingga butuh pendekatan yang berbeda pula.

De-institusionalisasi Pembelajaran:
Tier Two mendorong proses “UN-learning” — melepaskan identitas yang dibentuk oleh institusi (agama, negara, kelas sosial) dan berfokus pada transformasi pribadi yang lebih luas.

Pendekatan Fasilitatif:
Dalam organisasi, coaching dan training harus bergeser dari pendekatan satu arah ke pendekatan dialogis dan berbasis projek bermakna.

 

Tools dan Referensi Tambahan

Untuk memperluas pemahaman dan aplikasi, buku-buku dan film berikut dapat dipelajari:

  1. A Brief History of Everything – Ken Wilber
  2. The Empathic Civilization – Jeremy Rifkin
  3. Manufacturing Consent – Herman & Chomsky
  4. Film dokumenter seperti Zeitgeist, Century of the Self, dan Transcendent Man

Penjelasan per Level of Human Being

Berdasarkan konsep Spiral Dynamics (SDi), yang menjelaskan evolusi kesadaran manusia secara bertahap.
Model ini dibagi menjadi dua Tier (lapisan): Tier One (Level 1–6) dan Tier Two (Level 7–8), masing-masing mencerminkan pola pikir dan respons terhadap kondisi hidup yang berbeda.
Setiap level dikenal sebagai Value Meme atau vMEME, yang membentuk sistem kepercayaan, cara belajar, cara memimpin, dan cara berinteraksi dalam masyarakat.

 

🌀 TIER ONE – Level Kesadaran Konvensional

Level 1 – BEIGE: Instinctive / Survivalistic

  • Tema utama: Bertahan hidup
  • Ciri khas: Reaksi terhadap lingkungan secara instingtif. Fokus utama adalah memenuhi kebutuhan dasar: makan, minum, seks, kehangatan, keamanan.
  • Perilaku: Hidup seperti hewan lainnya. Belum ada kesadaran individu atau struktur sosial. Umumnya ditemukan pada bayi atau orang dewasa dalam kondisi ekstrem (misalnya bencana atau gangguan mental parah).
  • Pembelajaran: Hampir tidak ada pembelajaran terstruktur, hanya reaksi otomatis terhadap lingkungan.

Level 2 – PURPLE: Magical / Animistic

  • Tema utama: Keselamatan dari roh dan leluhur
  • Ciri khas: Dunia dipenuhi oleh roh, totem, dan sihir. Hidup dalam komunitas kecil (suku). Tunduk pada pemimpin spiritual, leluhur, dan adat.
  • Perilaku: Ritus, upacara adat, dan kepercayaan kolektif sangat penting. Individu melebur dalam kelompok.
  • Pembelajaran: Menggunakan cerita rakyat, mitos, dan simbol untuk menanamkan nilai. Belajar dari para tetua, melalui lagu dan ritual.

Level 3 – RED: Impulsive / Egocentric

  • Tema utama: Kekuasaan dan dominasi
  • Ciri khas: Kesadaran diri mulai muncul. Dunia dipandang sebagai hutan liar penuh ancaman. Bertindak impulsif, ingin menunjukkan kekuatan.
  • Perilaku: Suka pamer kekuasaan, tidak peduli aturan, hidup dalam struktur hirarki informal (misal: geng).
  • Pembelajaran: Suka tantangan, cepat bosan, suka pujian instan. Belajar melalui coba-coba, tapi menghindari tanggung jawab.

Level 4 – BLUE: Purposeful / Authoritarian

  • Tema utama: Ketaatan dan keteraturan
  • Ciri khas: Percaya pada hukum absolut, ajaran agama, atau sistem hierarki. Fokus pada moralitas, aturan, dan peran yang sudah ditetapkan.
  • Perilaku: Disiplin, loyal, patuh terhadap otoritas atau agama. Mengorbankan diri untuk sistem yang lebih besar.
  • Pembelajaran: Struktural dan berbasis kurikulum. Nilai absolut dan dogma dijunjung tinggi. Belajar agar bisa “menjadi bagian yang baik” dalam masyarakat.

Level 5 – ORANGE: Strategic / Achiever

  • Tema utama: Sukses dan kompetisi
  • Ciri khas: Rasional, materialistis, dan kompetitif. Percaya pada kemajuan melalui ilmu pengetahuan dan strategi.
  • Perilaku: Fokus pada pencapaian pribadi, inovasi, dan meritokrasi. Cenderung individualis.
  • Pembelajaran: Orientasi pada hasil, reward, dan efisiensi. Suka belajar jika itu membawa manfaat dan prestise.

Level 6 – GREEN: Communitarian / Egalitarian

  • Tema utama: Harmoni dan kesetaraan
  • Ciri khas: Anti-hierarki, menghargai komunitas, empati, dan kerja sama. Menentang eksploitasi dan materialisme.
  • Perilaku: Fokus pada keadilan sosial, aktivisme, dan koneksi emosional. Cenderung spiritual dan humanistik.
  • Pembelajaran: Partisipatif dan berbasis kelompok. Menolak sistem yang menindas dan lebih suka diskusi dan konsensus.

 

🌈 TIER TWO – Level Kesadaran Integratif & Holistik

Level 7 – YELLOW: Integrative

  • Tema utama: Fleksibilitas, kompleksitas, dan tanggung jawab
  • Ciri khas: Mampu melihat sistem sebagai keseluruhan yang dinamis. Tidak terikat pada satu ideologi atau struktur. Hidup sesuai esensi diri.
  • Perilaku: Menggabungkan logika dan intuisi. Suka bekerja lintas disiplin dan budaya. Nyaman dalam perubahan dan kompleksitas.
  • Pembelajaran: Berbasis proyek dan refleksi pribadi. Belajar untuk memecahkan masalah nyata, bukan hanya sekadar akumulasi pengetahuan.

Level 8 – TURQUOISE: Holistic

  • Tema utama: Keterhubungan universal
  • Ciri khas: Melihat bumi sebagai satu kesatuan hidup. Kesadaran ekologis dan spiritual menyatu. Bertindak untuk kebaikan kolektif jangka panjang.
  • Perilaku: Penuh kasih, integratif, dan visioner. Fokus pada keberlanjutan, perdamaian, dan keseimbangan alam.
  • Pembelajaran: Transformasional, lintas budaya dan teknologi. Fokus pada kolaborasi global dan kebijaksanaan masa depan.

Setiap level dalam Spiral Dynamics bukan hanya menggambarkan tahapan perkembangan manusia, tetapi juga cara kita berpikir, memimpin, belajar, dan berinteraksi dalam masyarakat.
Pemahaman ini sangat berguna untuk diterapkan dalam coaching, pengembangan organisasi, pendidikan, dan transformasi sosial.

Jika Anda seorang pebisnis atau profesional yang ingin  menemukan potensi terbaik dan membangun Bisnis Anda menjadi lebih berkembang dari saat ini, silakan hubungi Master Coach Margetty Herwin, SBCF Admin WA 0822-4902-3902 Untuk mendapatkan sesi Business Diagnosis Gratis, dan mendapatkan info mengenai jadwal dan topik seminar kami, silakan contact via email ke: [email protected]

coachgetty

Margetty Herwin is a Certified Master Coach of: Life Coach, Executive Coach, Business and Money Coach, NLP Coach, Time Line Therapy, Green Belt Six Sigma Coach, Master Trainer STRATEGYZER Business Model

Related Posts

Leave a Reply