D’Craft Indonesia: Kisah Sukses UKM Limbah Kayu Menembus Pasar Premium

The Craft Indonesia:
Kisah Sukses UKM Limbah Kayu Menembus Pasar Premium

Pendahuluan:
Dari Limbah Kayu Menjadi Karya Seni Bernilai Tinggi

Ketika sebagian besar orang melihat limbah kayu sebagai sampah tak berguna, Eko Setyari melihatnya sebagai kanvas. Lewat The Craft Indonesia, ia membuktikan bahwa dengan kreativitas dan strategi yang tepat, limbah kayu bisa disulap menjadi karya kerajinan premium yang digemari pasar lokal maupun internasional.

Talkshow Energi Sukses Bisnis RRI Pro 3 menghadirkan Eko bersama Coach Margetty Herwin untuk membedah bagaimana bisnis ini bertumbuh dari properti foto hingga menjadi produsen custom wooden art yang unik dan berkelanjutan.


Awal Mula The Craft:
Berangkat dari Kreativitas dan Kesempatan

The Craft Indonesia dimulai secara tidak sengaja dari pembuatan properti foto. Namun, saat unggahan di media sosial mendapat banyak perhatian, Eko menyadari bahwa ada potensi bisnis di sana. Ia mulai menjual talenan, gantungan kunci, dan kitchenware dengan desain bergambar yang disesuaikan dengan momen dan budaya, seperti Idulfitri, Natal, hingga tema pernikahan.

“Kayu kami anggap sebagai kanvas, lalu kami lukis dengan cerita dan budaya,” ujar Eko.

Strategi Bisnis The Craft:
Kreatif, Adaptif, Inovatif

Coach Margetty menyebut The Craft sebagai contoh nyata UKM yang berhasil menerapkan strategi blue ocean—memasuki pasar tanpa banyak pesaing dengan menawarkan nilai unik.

Alih-alih hanya bersaing harga, The Craft mengedepankan personalisasi, storytelling, dan nilai seni. Produk mereka bukan hanya alat, tetapi simbol identitas dan budaya. Ini membuat produk The Craft berbeda dan lebih bernilai.


Kolaborasi:
Solusi Kapasitas Produksi dan Inovasi Desain

Salah satu tantangan terbesar adalah memenuhi permintaan pasar. Untuk mengatasinya, The Craft menggandeng:

  • SMK dan sekolah kejuruan: untuk mendukung produksi,
  • Mahasiswa dan akademisi: untuk pengembangan desain dan digitalisasi,
  • Komunitas seniman: sebagai penyedia konten artistik,
  • Pabrik furnitur: sebagai penyedia limbah kayu.

Kolaborasi inilah yang memungkinkan The Craft tumbuh berkelanjutan, sekaligus memberdayakan banyak pihak dalam satu ekosistem bisnis.


Digitalisasi dan Pemasaran:
Menjangkau Lebih Luas dengan Konten dan Platform

Pemasaran The Craft tidak hanya mengandalkan visual produk. Coach Geti menekankan pentingnya 3 elemen utama pemasaran:

  1. Tertarget – jelas siapa audiensnya.
  2. Design yang menarik – visual yang menjual, bukan sekadar informatif.
  3. Offering yang kuat – penawaran eksklusif, seperti limited edition atau custom hanya untuk momen tertentu.

Saat ini, The Craft hadir di Instagram (@thecraftindonesia), marketplace (Tokopedia & Shopee), dan sedang merancang website baru yang interaktif bersama Pradita University.


Menjaga Loyalitas Pelanggan:
Customer-Centric dan Custom Design

The Craft Indonesia membangun hubungan yang kuat dengan pelanggan lewat sistem custom order. Setiap pelanggan bisa menyisipkan ide, desain, atau tema personal ke dalam produknya—sehingga tercipta hubungan emosional dengan produk yang dibeli.

Strategi ini meningkatkan repeat order, sekaligus menciptakan testimoni yang alami dan kuat untuk pemasaran organik.


Tantangan dan Solusi UMKM:
Dari Produksi hingga Ekspor

Menurut Coach Getty, salah satu kelemahan umum UKM adalah terburu-buru ekspor tanpa kesiapan produksi. The Craft mengatasinya lewat strategi kolaborasi—bukan dengan membangun pabrik sendiri, melainkan menggandeng mitra produksi dan menjaga hak kekayaan intelektual mereka.

Solusi ini membuat bisnis tetap ringan namun skalabel, dan tetap fokus pada kreativitas dan pemasaran.


Pesan untuk UMKM Muda:
Bisnis Harus Dimulai dari Impian dan Visi

Coach Getty memberikan penegasan penting: “Jangan hanya berbisnis untuk uang. Mulailah dengan impian dan visi jangka panjang.”

Tanpa visi, bisnis akan mudah goyah. Visi adalah fondasi mental, spiritual, dan strategis yang menentukan arah pertumbuhan dan keberlanjutan sebuah usaha.


Penutup:
Bangun Ekosistem, Bukan Hanya Produk

The Craft bukan hanya tentang kayu dan gambar. Ini adalah tentang ekosistem yang menghubungkan pengrajin, seniman, konsumen, pendidik, dan komunitas. Sebuah bukti bahwa bisnis kecil bisa berdampak besar jika dibangun dengan strategi, nilai, dan kolaborasi yang tepat.

Silakan Klik Link D’CRAFT INDONESIA di bawah ini:

Jika Anda seorang pebisnis atau profesional yang ingin  menemukan potensi terbaik dan membangun Bisnis Anda menjadi lebih berkembang dari saat ini, silakan hubungi Master Coach Margetty Herwin, SBCF Admin WA 0822-4902-3902 Untuk mendapatkan sesi Business Diagnosis Gratis, dan mendapatkan info mengenai jadwal dan topik seminar kami, silakan contact via email ke: [email protected]

coachgetty

Margetty Herwin is a Certified Master Coach of: Life Coach, Executive Coach, Business and Money Coach, NLP Coach, Time Line Therapy, Green Belt Six Sigma Coach, Master Trainer STRATEGYZER Business Model

Related Posts

Leave a Reply