Usaha Kreatif Kostum Anak Imut Bisnis Fashion Alternatif – Bandung

Topik Utama Pembicaraan dan Diskusi:

Talkshow ini membahas perjalanan bisnis “Kostum Anak Imut” milik Bu Ani Fitriany, yang fokus menyediakan kostum anak-anak bertema karakter, profesi, buah, sayuran, hingga budaya asing. Diskusi juga menyoroti peran program pendampingan UMKM Level Up (oleh Coach Margetty Herwin) yang mempercepat pertumbuhan bisnis Bu Ani, serta pentingnya identitas bisnis yang kuat dan transformasi mindset dari pedagang ke pebisnis.


Tantangan yang Dihadapi di Awal Memulai Usaha:

  1. Keterbatasan Produk:
    Saat anaknya kecil, Bu Ani sulit menemukan kostum anak yang nyaman dan beragam untuk acara sekolah, sehingga memunculkan ide bisnis.
  2. Modal Awal sebagai Reseller:
    Mulai dari menjadi reseller tanpa produksi sendiri karena keterbatasan pilihan produk di pasar.
  3. Keterbatasan Teknologi:
    Awalnya belum menguasai digitalisasi bisnis dan promosi online secara optimal.
  4. Skeptisisme Lingkungan:
    Banyak keraguan dari orang sekitar tentang prospek bisnis kostum anak.

Strategi yang Dijalankan setelah Ikut Program Pendampingan Business Coach:

  1. Identitas Bisnis Diperjelas:
    Fokus menguatkan keunikan brand “Kostum Anak Imut” sebagai penyedia kostum tematik anak yang nyaman dan variatif.
  2. Membangun Visi, Misi, dan Big Goals:
    Menentukan arah jangka panjang dan target terukur untuk bisnis.
  3. Pembuatan Bisnis Model Canvas:
    Mengenali segmen pelanggan, channel marketing efektif, dan value proposition produk.
  4. Perbaikan Produk:
    Inovasi kategori produk kostum agar mengikuti kebutuhan pasar, khususnya masa pandemi (fokus pada kostum profesi).
  5. Manajemen Keuangan dan KPI:
    Menerapkan pencatatan keuangan rapi, analisis data penjualan, dan evaluasi performa bisnis rutin.
  6. Transformasi ke Digital:
    Mulai memperluas pemasaran dari hanya Facebook menjadi ke marketplace dan memperbaiki strategi promosi online.

Hasil yang Diraih setelah Menjalankan Strategi Program Business Coaching:

  1. Pertumbuhan Omset Signifikan:
    Dari penghasilan Rp 20-30 juta per bulan, melonjak menjadi Rp 400 juta per bulan (2000%)
  2. Bisnis Lebih Resilient:
    Mampu bertahan bahkan saat pandemi dengan beradaptasi cepat terhadap perubahan pasar.
  3. Peningkatan Daya Saing:
    Produk “Kostum Anak Imut” dikenal luas karena diferensiasi produk dan kualitas bahan yang nyaman untuk anak-anak.
  4. Sistem Bisnis Lebih Profesional:
    Ada tim produksi, pengelolaan order lebih terstruktur, dan proses kerja yang lebih sistematis.
  5. Meningkatkan Kepercayaan Diri:
    Bu Ani merasa lebih percaya diri mengembangkan bisnis, didukung pemahaman manajemen modern.

Implementasi dan Ide Besar ke Depan yang Dapat Dilakukan:

  1. Ekspansi Produk:
    Terus menambah kategori kostum baru sesuai tren kebutuhan anak-anak dan event sekolah.
  2. Penguatan Branding Digital:
    Memperkuat brand presence di marketplace besar dan platform sosial media.
  3. Pengembangan Jasa Pendukung:
    Membuka peluang bisnis baru seperti penyewaan kostum untuk acara atau kerjasama dengan sekolah dan event organizer.
  4. Pemberdayaan Tim:
    Memperbesar tim produksi dan pemasaran untuk meningkatkan kapasitas produksi dan jangkauan pasar.
  5. Berpartisipasi dalam Inkubasi Bisnis Lanjutan:
    Bu Ani berminat mengikuti program pelatihan lanjutan untuk memperkuat bisnisnya lebih jauh.

Pesan Nara Sumber dan Coach untuk Para Pengusaha yang Menyimak Diskusi Bisnis:

Dari Bu Ani:
Jangan mudah menyerah saat memulai, tetap percaya dengan ide bisnis sendiri walau banyak yang meragukan.
Konsistensi dan disiplin adalah kunci utama.
Catatan keuangan yang rapi dan monitoring KPI sangat penting untuk mengukur pertumbuhan bisnis.
Terus belajar dan jangan takut untuk berinovasi mengikuti kebutuhan pasar.

Dari Coach Getty:
Memulai bisnis harus dengan identitas kuat dan nilai unik yang membedakan dari kompetitor.
Jangan hanya bermental pedagang, tapi harus membangun mindset sebagai pebisnis sejati.
Jangan sekadar ikut-ikutan tren tanpa memahami bisnis tersebut.
Mulai bisnis dari memikirkan tujuan jangka panjang (mulai dari akhir), lalu tetapkan langkah mundur ke harian, bulanan, tahunan.
Fokus bukan hanya pada keuntungan, tapi juga membangun ekosistem dan manfaat bagi komunitas sekitar.


Catatan Tambahan yang Menginspirasi:

Model “Coopetition” (cooperation + competition):
Daripada bersaing ketat dengan sesama pelaku usaha, lebih baik kolaborasi untuk memperluas pasar bersama.

Pentingnya Pendidikan Budaya dan Kreativitas Lokal:
Seperti contoh sanggar tari di desa di Bandung, Bu Ani dan para UKM lain bisa menginspirasi anak-anak melalui kreativitas produk.

Silakan Klik Link KOSTUMANAKIMUT di bawah ini:

Jika Anda seorang pebisnis atau profesional yang ingin  menemukan potensi terbaik dan membangun Bisnis Anda menjadi lebih berkembang dari saat ini, silakan hubungi Master Coach Margetty Herwin, SBCF Admin WA 0822-4902-3902 Untuk mendapatkan sesi Business Diagnosis Gratis, dan mendapatkan info mengenai jadwal dan topik seminar kami, silakan contact via email ke: [email protected]

coachgetty

Margetty Herwin is a Certified Master Coach of: Life Coach, Executive Coach, Business and Money Coach, NLP Coach, Time Line Therapy, Green Belt Six Sigma Coach, Master Trainer STRATEGYZER Business Model

Related Posts

Leave a Reply